Categories

Wednesday, July 18, 2012

Chairul Tanjung 2 Kali Tolak Tawaran SBY Jadi Menteri Bidang Ekonomi

Foto: Fajar/detikcom Bandung Dua kali terpilih menjadi presiden, dua kali pula Susilo Bambang Yudhoyono memilih orang-orang yang diberinya kepercayaan untuk menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Ternyata, dua kali tawaran SBY pernah ditolak oleh pengusaha nasional Chairul Tanjung.

Hal itu diungkapkan langsung oleh SBY saat memberi sambutan pada peluncuran otobiografi Chairul Tanjung Si Anak Singkong, Sabtu (30/6/2012) di Trans Convention Hall, Bandung, Jawa Barat.

"Tahun 2004 saya menawari Bung Chairul agar bergabung sebagai menteri dengan portofolio ekonomi tapi ditolak. Tahun 2009 saya kembali tawari, tapi jawabannya sama," tutur SBY.

Tersinggungkah SBY atas dua kali penolakan Chairul? Tidak. Alih-alih tersinggung, sang kepala negara malah dapat sangat menghormati dan menerima sikap Chairman CT Corp tersebut.

"Akhirnya saya tahu dan saya hormati. Belakangan beliau mengatakan, pak SBY nanti kalau saya masuk di eksekutif, nanti takut ada conflict of interest," ujar SBY.

Dua kali penolakan itu tidak membuat SBY 'patah semangat'. Karena tetap merasa memerlukan gagasan dan masukan dari Chairul, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menawari posisi ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), sebuah komite mitra pemerintah di luar lingkup eksekutif.

"Ketika akhirnya saya tawari di Komite Ekonomi Nasional, beliau mempertimbangkan dan akhirnya menerimanya. Gagasan Bung Chairul diperlukan untuk membahas persoalan ekonomi nasional maupun global," papar SBY.

Dalam kesempatan ini, SBY juga memaparkan beberapa kesannya mengenai sosok pribadi Chairul. Poin pertama adalah pandai menjaga persahabatan dengan figur yang berkuasa maupun setelah mereka tidak lagi menjabat.

Poin berikutnya adalah profesional, yakni bekerja dengan etika dan berorientasi dengan hasil yang terbaik. Poin ke tiga, Yudhoyono menyebut Chairul sebagai man of ideas yang memiliki segudang ide, serta man of action sebagai orang yang bekerja untuk melaksanakannya.

Hal yang dikenang oleh Yudhoyono pada diri Chairul adalah sebagai pebisnis yang brilian. Poin terakhir, Chairul adalah orang yang kritis, menyampaikan kritik tepat pada sasaran.

"Sewaktu saya memberi penjelasan ternyata beliau bisa menerima. Ini yang sulit ditemukan," kata SBY.


(fjr/van)

Baca Juga

0 comments:

Post a Comment